MALUKU – Kepala Kepolisian Resor (Polres) Buru Sulastri Sukidjang mengataksn longsor terjadi akibat tingginya curah hujan di kawasan tambang ilegal tersebut.
Polres Buru membantu evakuasi tujuh korban tanah longsor di lokasi tambang emas ilegal Gunung Botak, di areal Kapuran Tambang, Desa Persiapan Wansait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.
“Peristiwa ini mengakibatkan tujuh orang tewas, salah satunya seorang tukang masak. Longsor terjadi akibat jebolnya bak penampung air.”
“Setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu (8/3/2025) pagi,” kata Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang di Ambon, Minggu (10/11/2025)..
Baca Juga:
Bagaimana Membaca Harga Saham yang Jatuh dan Terjungkal dalam Beberapa Hari Ini?
Pemeritah Diminta Segera Cabut IUP PT Halmahera International Resources dan PT Trinusa Resources
Ia juga tidak menutup kemungkinan masih ada korban lain yang tertimbun.
“Dimungkinkan jumlah korban akan bertambah, karena menurut keterangan saksi, masih ada beberapa tenda penambang yang tertimbun material longsor,” ujarnya.
Hingga saat ini, olah tempat kejadian perkara (TKP) belum bisa dilakukan karena kondisi tanah masih labil.
“Kemungkinan olah TKP baru bisa dilakukan besok, tergantung situasi di lokasi,” ucapnya.
Baca Juga:
Dibayangi Besarnya Risiko Keuangan dan Lingkungan, Wacana Danantara Mendanai Proyek Batu Bara
Seorang saksi yang saat kejadian sedang membantu istrinya memasak di warung, Ikram Boko, mengaku mendengar suara air mengalir deras dari tebing lokasi longsor.
“Mendengar suara tersebut, saya keluar warung dan melihat tanah longsor sedang terjadi. Material tanah dan batu langsung menghantam tenda-tenda penambang,” katanya.
Upaya evakuasi langsung dilakukan dengan hasil beberapa korban tertimbun ditemukan.
Jenazah korban kemudian dibawa menuju Masjid Nurul Iman Desa Dava sebelum dimakamkan, sedangkan sejumlah lainnya diberangkatkan ke Ternate.
Ia mengatakan tujuh korban ditemukan dalam kondisi tertimbun material longsor. Sebanyak lima di antara mereka berasal dari Maluku Utara.
Yakni Isra (51) dan istrinya, Sarbia (49), serta anak mereka, Iman (8), yang warga Malifut, Kabupaten Halmahera Timur.
Selain itu, Badrun (41) dan Asni, tukang masak berasal dari Desa Tahane, Pulau Makean, Ternate.
“Kelima korban tersebut telah dievakuasi ke Maluku Utara menggunakan speedboat milik Pemda Buru,” ujarnya.
Sebanyak dua korban lainnya yang warga Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, yakni Hendra (59) dan Sudin (41).
“Kedua korban sudah dimakamkan di TPU Desa Dava,” katanya.
Beberapa penambang lainnya ditemukan dalam kondisi selamat namun mengalami luka-luka.
Salah satunya Awi (40), warga Desa Debowae, Kecamatan Waelata patah tangan kiri dan cedera pinggang. Korban saat ini dirawat di Puskesmas Waekasar.
Korban lain yang dipanggil Anak Beta (27), warga Desa Dava luka tangan kiri dan memilih menjalani pengobatan tradisional di Desa Oki Lama, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan.
Sebanyak empat korban lainnya yang mengalami luka-luka, yakni Dedi Putabuga (39), Gio Putabuga (38), Ali Putabuga (27), dan Ecan Putabuga (28) berasal dari Kota Mobagu, Sulawesi Utara.
Dedi mengalami trauma akibat tertimbun material tanah, Gio cedera rahang dan mulut, Ali luka kaki kiri, dan Ecan patah kaki kiri.
“Keempat korban saat ini dirawat oleh keluarga di Desa Dava,” ujarnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Tambangpost.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Topiktop.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellobekasi.com dan Surabaya.on24jam.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.